Minggu, 18 Maret 2012

BIOENTER : Ladang Ilmuan Muslim Pengusaha

Stand yang mulai "bersih"

Pernyataan bahwa menjadi seorang sarjana tidak menjamin seseorang mendapat pekerjaan yang layak, yang dulu sangat ditakutkan telah menjadi realita dalam kehidupan. Fakta lapangan menunjukkan jumlah pengangguran terdidik dari tahun ke tahun kian bertambah. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah outputlulusan universitas atau perguruan tinggi yang tidak memenuhi “standar kebutuhan  kehidupan” sehingga mereka hanya mampu bertindak sebagai agen bukan sebagai pelopor lapangan pekerjaan.
Selain itu, istilah “banting setir” menjadi suatu hal yang lumrah dalam menerima pekerjaan yang ditawarkan. Hal ini mengakibatkan banyak lulusan perguruan tinggi tidak lagi berjalan di “lintasan” keilmuaannya karena hanya mengikuti pemintaan pasar lapangan kerja. Sehingga ilmu dan skill yang telah ditempa di perguruan tinggi selama 4 tahun tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Berlatar belakang dari hal tersebut, sekelompok mahasiswa jurusan biologi fakultas Sains dan teknologi UIN sunan kalijaga tergerak untuk mendirikan kelompok studi yang bernama BioEnter. BioEnter merupakan gabungan dari kata “Biologi” yang berarti keilmuan khidupan/bio dan “Entrepreneur” yang bermakna kewirausahaan. Kelompok studi BioEnter ini berkomitmen untuk bergerak dalam kegiatan kewirausahaan yang berbasis pada biologi dan syari’ah.

Stand Terbaik di Cendi Intrepreneur Days

Walau masih terbilang muda, BioEnter telah mampu mengukir prestasi dalam kegitan kewirausahaan. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya stand BioEnter sebagai stand terbaik dalam kegiatan Cendi Interpreneur Day yang diadakan Cendi pada tanggal 3 – 4 November lalu. Dalam kegiatan ini, BioEnter mengandalkan produk perdananya yang antara lain berupa nata de banana peel, nata de bren, keripik ulva dan keripik jamur.
Selain itu, beberapa waktu lalu BioEnter juga diberi kesempatan untuk mengunjungi restoran dan tempat pembudidayaan jamur Jejamuran  CV.  Volva Indonesiayang bertempat di jalan Magelang. Dalam kunjungan yang diikuti oleh seluruh anggota ini, BioEnter mendapat presentasi tentang jamur dan teknologi budidayanya baik secara sederhana maupun secara modern serta juga diperkenalkan dengan beberapa menu andalan restoran Jejamuran.
Saat ini BioEnter sedang menfokuskan kegiatan produksinya pada produksi nata dan kerupuk ulva yang berprotein tinggi. Sebagai bahan dasar produk, BioEnter lebih mengedepankan pemanfaatan limbah yang ada di lingkungan yang sering tidak digunakan, padahal masih memiliki kadar gizi yang tinggi. Untuk bahan pembuatan nata misalnya, digunakan substrat yang berupa air cucian beras (leri) dan dedak bekatul. Untuk kerupuk ulva tinggi protein, digunakan ampas tahu dan ulva sebagai bahan dasar. Alasan dipilihnya ampas tahu dikarenakan masih minimnya pemanfaatannya sebagai makanan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan masyarakat luas akan kandungan nutrisi dalam ampas tahu sehingga lebih sering digunakan sebagai pakan ternak dibandingkan makanan. Dengan mengkombinasikan ampas tahu tersebut dengan ulva yang diketahui memiliki potensi sebagai anti kanker diharapkan dapat tercipta produk makanan ringan yang tinggi protein dengan kemampuan sebagai pencegah kanker.
Pada akhirnya dengan adanya BioEnter ini diharapkan dapat menjadi ladang ilmuan muslim pengusaha yang professional dengan landasan nilai-nilai islami. Selain itu diharapkan pula mampu menjadi perintis berkembangnya inovasi dan kreasi dari dunia biologi, terutama di UIN Sunan Kalijaga, yang mempunyai nilai untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat serta mampu mengurangi angka pengangguran terdidik di negeri ini….
Amiin……..


Es Buah Nata de banana peel ala BioEnter.......^_^
( bio/fma )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar